Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Slot Gacor

Judi Togel Online

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Login Bet4D

Login Bet4D

Masuk Bet4D

Masuk Bet4D

Link Bet4D

Daftar Bet4D

Shiowla

shiowla

situs slot gacor

SHIOWLA

Situs Slot thailand

slot thailand

Situs toto togel

Agen Togel Online

situs toto togel

situs bandar togel terpercaya

bandar toto macau

bandar togel terpercaya

shiowla

Situs Togel Online

togel dan slot online

agen togel terpercaya

bandar togel online

Agen Togel Online

shiowla

SHIOWLA

Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot

Disebut Jadi Penghambat Pertemuan Megawati-Jokowi, Begini Reaksi Sekjen PDIP

Disebut Jadi Penghambat Pertemuan Megawati-Jokowi, Begini Reaksi Sekjen PDIP

Jakarta Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terus menunjukkan sikap kenegarawanan. Hasto menyatakan sikap kenegarawanan Megawati ditunjukkan dengan memilih bertemu pengurus anak ranting partai terlebih dahulu pada momen lebaran 2024.

Hal itu disampaikan Hasto saat ditanya soal pernyataan Ketua Umum Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer alias Noel yang menyebut Hasto sebagai penghambat pertemuan Megawati dengan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

“Ya Bung Noel kan enggak tahu, bagaimana Ibu Mega memiliki sikap kenegarawanan, dan apakah perlu saya bacakan komentar dari ranting-ranting?” kata Sekjen PDIP di Markas Front Penyelemat Demokrasi dan Reformasi (F-PDR) di Jalan Diponegoro 72, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2024).

Hasto lantas menegaskan bahwa para pengurus ranting partai merupakan benteng bagi Megawati. Apalagi, dengan sistem kepartaian di PDIP saat ini menghasilkan figur-figur mumpuni yang berlatar belakang rakyat biasa.

Baca Juga: Situs Togel Casino

“PDI Perjuangan mengadakan sekolah partai, sehingga muncullah Eri Cahyadi, yang merintis karier dari ASN, menjadi Wali Kota di Surabaya. Muncul Bu Ita menjadi wali Kota Semarang. Pak Abdullah Azwar Anas jadi bupati dua periode di Banyuwangi. Itu dari kalangan rakyat biasa,” tuturnya.

“Rano Karno dari kalangan artis, tapi punya suatu keberpihakan terhadap budaya bangsa, bisa menjadi gubernur. Pak Djarot Saiful Hidayat seorang dosen, bisa jadi wali kota Blitar dua periode. Begitu banyak dari kalangan rakyat biasa yang bisa jadi kepala daerah,” sambungnya.

Termasuk juga, kata dia, sosok Joko Widodo alias Jokowi yang dilahirkan oleh PDIP, dan kini menjadi presiden dua periode. Namun sifatnya berubah usai haus kekuasaan dan menyalahgunakannya untuk melanggengkan dinasti politik.

“Nanti yang jadi pimpinan adalah mereka yang punya uang, mereka yang punya akses terhadap hukum, sehingga hukum bisa dilanjutkan menjadi alat intimidasi. Apakah itu yang kita inginkan? Maka ini adalah sisi gelap demokrasi kita yang harus kita selamatkan,” kata Hasto Kristiyanto.

“Maka, mengapa Ibu Mega sampai menjadi amicus curiae, sebagai warga negara Indonesia dan kemudian menulis dengan perasan pikiran agar habis gelap benar benar terbitlah terang,” imbuhnya.

Terakhir, Hasto menegaskan, jika bertemu anak-anak ranting partai merupakan sebuah kehormatan bagi Megawati. Menurutnya, hal itu yang tak diketahui oleh Noel.

“Lho, bansos saja dibagi dengan terang-terangan, jadi bertemu anak ranting itu kehormatan. Noel enggak tahu. Bertemu anak ranting PDI Perjuangan itu sumber kekuasaan, dari yang namanya ketua umum DPP PDI Perjuangan itu berasal dari anak ranting. Itu suatu kehormatan. Noel yang tidak tahu,” tegas Hasto.

Ketua Umum Jokowi Mania Kritik Keras Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

PAN Singgung ‘Suara Berisik Berisi Racun’ di Tengah Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati

Jika di bulan Syawal ini Pak Jokowi dan Bu Megawati tidak dapat saling bersilaturahmi secara fisik, karena faktor waktu atau faktor psikologis, tetapi saya meyakini bahwa beliau berdua tentu sudah saling memaafkan, meski di dalam hati,” kata Viva Yoga kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).

Menurutnya, kedua tokoh tersebut sudah paham bagaimana dunia politik. Viva yakin Jokowi dan Megawati memiliki rasa toleransi dengan perbedaan politiknya, terutama di pemilu 2024.

“Alasannya, beliau berdua adalah tokoh bangsa yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan politik. Sudah tertempa oleh pahit getirnya dinamika politik,” ujar Viva.

“Di samping itu, beliau berdua tentu akan dapat saling memahami posisi dan pemikiran politik masing-masing, sehingga ada nilai toleransi,” sambungnya.

Politikus PAN itu pun kembali menyinggung suara berisik dan berisi racun soal di tengah rencana pertemuan Jokowi dan Megawati. Menurut Viva, suara itu hanya mematikan sikap kenegarawanan Jokowi dan Megawati.

“Meskipun banyak suara berisik yang berisi racun yang mematikan sikap kenegarawanan beliau berdua, tentu hal itu menjadi tantangan tersendiri dalam memaknai kompetisi, persaingan, dan pertarungan politik di sistem demokrasi konstitusional,” ucap Viva.

Dia meyakini masyarakat akan senang jika pertemuan Presiden Jokowi dan Megawati benar-benar terjadi. Publik membutuhkan pemimpin yang solid dan guyub.

“Rakyat akan senang dan bergembira jika para pemimpinnya hidup akur, guyub, kompak, solid, dan menjaga nilai persahabatan. Berbeda pemikiran dan pendapat itu hal yang wajar di dunia politik. Yang tidak boleh itu beda pendapatan,” tuturnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *