Pejabat PBB: Miris, Tak Ada Lagi Bayi Lahir Berukuran Normal di Gaza – INDONESIA NEWS TODAY

Scatter Pink

Scatter Hitam

rokokbet

BET4D

scatter hitam

SCATTER PINK

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Slot Gacor

Judi Togel Online

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Bet4D

Login Bet4D

Login Bet4D

Masuk Bet4D

Masuk Bet4D

Link Bet4D

Daftar Bet4D

Shiowla

shiowla

situs slot gacor

SHIOWLA

Situs Slot thailand

slot thailand

Situs toto togel

Agen Togel Online

situs toto togel

situs bandar togel terpercaya

bandar toto macau

bandar togel terpercaya

shiowla

Situs Togel Online

togel dan slot online

agen togel terpercaya

bandar togel online

Agen Togel Online

shiowla

SHIOWLA

Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot Rokokslot

Pejabat PBB: Miris, Tak Ada Lagi Bayi Lahir Berukuran Normal di Gaza

Pejabat PBB: Miris, Tak Ada Lagi Bayi Lahir Berukuran Normal di Gaza

Perang Israel-Hamas di Jalur Gaza Palestina membawa dampak luar biasa bagi masyarakatnya. Tak terkecuali kondisi ibu dan bayi. Para dokter melaporkan bayi baru lahir dalam kondisi kecil dan sakit-sakitan, ada pula bayi lahir mati, dan perempuan terpaksa menjalani operasi caesar tanpa anestesi yang memadai. Hal itu diungkapkan Dominic Allen, perwakilan Dana Kependudukan PBB (UNFPA) untuk program tersebut pada Jumat (15/3/2024).

Baca Juga: Berita dalam dan luar negri hari ini

“Saya secara pribadi meninggalkan Gaza minggu ini karena miris terhadap satu juta perempuan dan anak perempuan di Gaza. Terutama pada 180 perempuan yang melahirkan setiap hari,” kata Allen dalam konferensi pers video dari Yerusalem, dikutip dari AFP pada Sabtu (16/3/2024).

“Para dokter melaporkan bahwa mereka tidak lagi melihat bayi berukuran normal,” tutur Allen setelah mengunjungi rumah sakit yang masih menyediakan layanan bersalin di bagian utara Gaza, di mana kebutuhan akan bayi sangat besar. Ia juga mengatakan bahwa petugas medis lebih banyak melihat bayi lahir mati dan lebih banyak kematian neonatal, yang sebagian disebabkan oleh malnutrisi, dehidrasi, dan komplikasi.

Baca Juga: Tentang seputaran misteri laut dan ikan

Dijelaskan bahwa jumlah persalinan yang rumit ini kira-kira dua kali lipat dibandingkan sebelum perang dengan Israel dimulai. Di mana para ibu mengalami stres, ketakutan, kurang makan dan kelelahan. “Kami mendapat laporan mengenai ketersediaan anestesi yang tidak mencukupi untuk operasi caesar, yang sekali lagi tidak terpikirkan,” ungkap dia.

“Para ibu itu harus merangkul anak-anak mereka dan anak-anak itu tidak boleh dibungkus dalam kantong mayat,” imbuhnya. Dijelaskan bahwa Israel membela kebijakan-kebijakannya ketika mereka mengejar tujuan menghancurkan Hamas, dengan mengatakan bahwa PBB harus mengirim lebih banyak bantuan ke wilayah yang dilanda perang tersebut.

Baca Juga: about hospital

Israel juga menolak laporan-laporan dari PBB dan LSM-LSM bahwa inspeksi Israel yang rumit menghalangi makanan dan kebutuhan pokok lainnya. Allen mengatakan pihak berwenang Israel telah menolak mengizinkan beberapa pengiriman pasokan UNFPA, seperti peralatan untuk bidan, atau telah menghapus pasokan seperti senter dan panel surya.

“Ini adalah mimpi buruk yang lebih dari sekedar krisis kemanusiaan. Ini adalah krisis kemanusiaan yang melebihi bencana besar,” tutur dia. Allen juga mengaku sangat sedih dan prihatin ketikan dia melihat langsung kondisi di Jalur Gaza Palestina yang sedang dilanda perang dan krisis kemanusiaan.

Baca Juga: Ramalan angka laut selatan

Setiap orang yang dia temui atau ajak bicara terlihat kurus dan kelaparan. Masyarakat Gaza juga mengalami kelelahan karena perjuangan sehari-hari untuk bertahan hidup.

Di salah satu pos pemeriksaan militer, katanya, dia melihat seorang anak laki-laki yang tampaknya berusia sekitar lima tahun berjalan dengan tangan terangkat tinggi, jelas ketakutan, sementara kakak perempuannya mengikuti di belakang sambil memegang bendera putih.

Baca Juga: Review film terbaru

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *